Jumat, 09 Januari 2015

LAMAN TERAKHIR CERITA KITA

Yakinlah akan ada sesuatu yang menantimu, selepas banyak kesabaran yang telah kau jalani. kesabaran tersebut yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa pedihnya rasa sakit yang kau rasa. 

Apa kau ingat saat kita bertemu pertama kali? Apa kau ingat saat kita tersenyum karna saling menatap? Apa kau ingat saat kita saling menggengam tangan dan tak ingin melepasnya? Apa kau ingat saat kita duduk saling menatap seakan tidak ingin diantara kita pergi? Apa kau ingat saat kita saling mengkhawatirkan ketika salah satu diantara kita tidak ada kabar? Apa kau ingat saat kita tersiksa dipisahkan oleh kejamnya jarak? Apa kau ingat saat kita saling memperjuangkan untuk bertahan meski tiada tahu kapan bisa saling menatap lagi? Apa kau ingat disaat kita mulai menghilang dan jarang berbincang lagi? Apa kau ingat disaat kita semakin menghilang? sehingga aku memutuskan untuk pergi menjadi algojo yang memaksa membunuh semua rasa ini.

Jangan salahkan jarak, jangan salahkan waktu yang membuatku melepas, tapi kenyataan entah kapan kita bisa mengerti satu sama lain. Jangan salahkan jarak, jangan salahkan waktu yang membuatku menyerah, tapi kenyataan bahwa diriku hanya bisa menyakitkanmu dan aku tidak bisa ada disebelahmu. Jangan salahkan jarak, jangan salahkan waktu yang membuatku menghilang, tapi kenyataan bahwa diriku tidak bisa memberikan dahan yang kuat saat kau bergantung dan bersedih.


Setiap malam, setiap kali aku memejamkan mata ini, selalu terasa bahwa diri kau ada ada disampingku. setiap kali aku membuka mata, tidak dapat terelakkan oleh rasa sakit yang amat sakit darimu. Sampai kapan aku harus bertahan? hanya mampu menghirup oksigen yang sama, hanya mampu mendengar tetesan hujan yang menghantam loteng rumah, hanya mampu memandangi bintang dan berharap kau juga memandang bintang yang kupandang, hanya mampu mendoakanmu disetiap ibadahku, hanya mampu mendoakanmu disetiap aku ingin memejamkan mata ini, hanya mampu mencintaimu tanpa bisa melakukan yang terbaik untukmu. sungguh menyakitkan...

Pelajaran tentang kehidupan tak akan berhenti saat kita tak bergandengan tangan lagi, kelak akan kau temui hati yang diciptakan untuk berada disampingmu, untuk memberikanmu lebih banyak pengetahuan lagi tentang rasa bahagia. kau pantas mendapatkan seseorang yang benar-benar ada untukmu, bukan sosok yang tak pernah utuh menjagamu hanya karna hidupnya sendiri belum tertata rapi. ada banyak mimpi dan tujuan yang harus kau kejar, akupun kurang lebih begitu. mungkin kita berdua tidak ditakdirkan untuk saling mencintai sebagai sepasang kekasih dan disaat yang sama saling menikam satu sama lain. mungkin kita berdua ditakdirkan untuk saling menyayangi sebagai sepasang sahabat dan disaat yang sama saling memberikan sayap satu sama lain. berbahagialah... Terimakasih perjalanan singkatnya yang tak'an terlupakan


Tertanda lelaki dibulan Januari

(Oleh : Rachmat yufi, Pekanbaru, 09 Januari 2015 )



Kamis, 08 Januari 2015

TERJARAK BUKAN TERPISAH

Kita ibaratkan sepasang sepatu. selalu bersama tapi tak bisa bersatu. Sepatu kanan adalah aku, sepatu kiri adalah kamu. aku bahagia jika kita berlari kencang bersamaan. tapi aku takut kamu sakit, kamu lelah. kita selalu berharap agar bersama, tapi tak bisa apa-apa. aku tidak takut pada hujan, dan aku tidak masalah terkena hujan, tapi aku takut kedinginan. terasa serasi, terasa lengkap bila kita berdua, terasa sedih bila kita dibeda rak. begilah cinta, gak semua bisa bersatu. aku berharap.. kita hanya terjarak bukan terpisah.

Menyukaimu tidak pernah membutuhkan waktu yang lama, meski dunia menikamku.
Menyayangimu tidak pernah membutuhkan alasan, itu hakku untuk menggilaimu dalam waktu lama.
Mencintamu tidak membutuhkan misi ataupun visi, tidak akan kupikirkan jika masa depan tidak ada.
Kehilanganmu membutuhkan beribu-ribu pedang untuk menusuk dadaku ini. sesakit itu sayang, sungguh sakit.

Aku hanya manusia yang takut melihatmu menangis, hingga aku berharap untuk bisa membahagiakanmu.
Aku hanya manusia yang takut kehilanganmu, hingga aku berharap kau memperjuangkanku disaat emosiku terhadapmu.
Aku hanya manusia yang takut melihatmu pergi, hingga aku mencoba tuk menghapus rasa malu ku  untuk berdiri diatas lututku ini.
Aku hanya manusia yang terlalu takut hidup tanpamu, hingga aku memilih semoga tuhan selalu memilihku untuk berdiri disampingmu.

Masihkah kau teringat kenangan kita saat berjalan dan tertawa keras serasa dunia milik kita? Aku masih.
Masihkah kau terdiam dan menangis ketika tak sengaja mendengarkan lagu tentang kita? Aku masih
Masihkah kau terbangun saat tengah malam kita berbincang dan merasakan ada sesuatu yang hilang? Aku masih.
Masihkan kau mencoba untuk melupakan, mengabaikan rasa rindu dan  membunuh benih cinta yang ada dihatimu? Aku tidak

Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya bumi berhenti sejenak saat kau tersenyum dan tertawa bahagia, karnaku.
Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya luar biasa khawatir dan takut saat sesuatu yang buruk menimpamu.
Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya kehilangan, saat tanganku dan tanganmu saling bergenggaman. harus dipaksa melepas
Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya bahagia meski sejenak, meski sebentar, meski setitik, namun terasa sangat nyata

Mungkin lebih baik rasa ini dibunuh saja dari pada harus memudar perlahan. kelak kau akan mengerti mengapa aku memilih untuk mengikhlaskanmu pada seseorang yang sanggup berada disampingmu kapanpun kau membutuhkan pelukan. Tangisanmu membuatku sakit, kata lelah dari mulutmu membuatku sedih. jangan menangis sayang, bukan itu yang ingin aku kenang dari kisah yang indah.
kenanglah bagian terbaik dalam hidup kau dan aku ketika kita bisa saling berpegangan tangan, saling berpelukan, saling merasakan cinta dan saling tersenyum bahagia ketika kita saling menatap. Syukurilah karna tuhan pernah mempertemukan kita walau sejenak. melangkahlah lagi dengan segenap kekuatanmu. lanjutkan hidupmu, berbahagialah. maafkan aku. aku tidak bisa jadi seseorang yang lebih baik untukmu. Terimakasih perjalanan singkat namun menyenangkan. mungkin kau dan aku bukan ditakdirkan untuk jatuh cinta, tapi hanya untuk berjalan didalamnya. mesyukuri hal yang dimiliki, mensyukuri detakan jantung mempercepat, menikmati detikan jam yang melambat. entah kapan, hingga tuhan mempertemukan kau dan aku lagi.
Happy anniversarry ke 11 kali:,)

Kita hanya terjarak, bukan terpisah


(Oleh: Rachmat yufi, 09desember 2014 - 09 Januari 2015 )

Kamis, 04 Desember 2014

Broken desember

Siapa yang peduli, bagaimana juga cara membagi. kesedihan, beban dan segala urusan. nasib adalah kesunyian masing-masing. 
                
                  Malam itu. jam pada ponselku menujukkan pukul 12.00. tangan kananku masih terus memegangi sebotol bir yang ku beli sore tadi. malam ini mendung, namun cahaya lampu jalan masih saja terang. mobil mobil terlihat seperti deretan antrian tiket kereta api. tak lama gemuruh petir bermunculan serta angin yang kencang meniup rambutku dari atas kamarku. 
                  Lambat laut bau tanah basah tercium, ketika hujan membasahi bumi. kulepaskan kancing kemejarku bagian atas, hingga terbuka 3 kancing. rambut yang tidak lumayan panjang ini ku acak-acak hingga kusut tak beraturan. Semua sudah berakhir kataku pada diriku sendiri. semua sudah berakhir. orang yang aku sayangi tidak pernah mengerti tentangku, diriku, perasaanku. semua sudah berakhir! kau tidak adil. apakah aku selalu yang harus mengerti tentangmu? Taik anjing kalian, bangsat!
                 Malam ini sekutuku hanya sebungkus rokok dan sebotol minuman keras ditanganku. rokok ini tak henti-hentinya aku menghisapnya, bir ini tak henti-hentinya aku meminumnya. sambil menyanyikan lagu Good life - Onerepuplik. jendela kamarku terbuka lebar, kunaiki jendelaku. dinginnya cuaca serta tingginya kamarku, membuat kakiku gemetaran, jantungku berdegub dengan kencang. "Loncat bangsat!" Seru iblis yang kesal denganku. Namun malaikat? dia diam saja, mungkin dia hanya melihat apa yang dilakukan orang gagal sepertiku. 
                 Broken desember! mungkin langit yang membuatku bercerita tentang rasa sakit yang aku alami. aku ingat masalah dia. tentang mantannya yang dahulu menyelingkuhi dia berulang kali, tantang dia yang hanya bisa bersabar. kadang aku bingung antar batas Sabar dan Bodoh. tapi bukan masalah lagi. aku menerimanya sebagai pacarku, ku genggam erat tangannya saat itu, aku ingat. tapi semuanya itu hancur dibulan yang sebenarnya aku sukai. dibulan inilah saat pertama kali kami dipertemukan kembali, setelah perpisahan yang cukup lama. bukan, dia bukan mantanku. dia teman kecilku dahulu. Romantis memang, aku seperti sedang dalam cerita sinetron.
                Entah apa yang merasukinya. semenjak mengalami sakit sindrom bahu yang iya derita baru beberapa hari. dia semakin jarang mengabariku, hanya dengan alasan. aku harus beristirahat nanti malam aku kabari kamu. "dari setiap hari kami berkomunikasi, berganti menjadi setiap minggu. dan dari setiap minggu kami berkomunikasi, berubah menjadi kapan ingat saja". aku kecewa saat itu, disisi lain aku sangat ingin memperhatikannya, merawatnya, menjenguknya. namun sikapnya yang seperti itu membuatku arogan untuk memperhatikannya. aku gak tahan bangsat!
               Dan semenjak itu aku meninggalkannya. bukankah keputusanku benar? aku lebih memilih sangat sakit diawal dan setelahnya akan lekas sembuh. dari pada harus sakit terus menerus. dan malampun segera habis. sebotol bir ini hanya tinggal beberapa tetes lagi, dan rokok yang sudah habis aku hisap. abunya pun berceceran dilantai kamarku. 


Kau selalu ada disetiap doaku, aku rindu berbagi tawa denganmu.
Kini kita tak lagi menyapa, biarlah hanya dari perantara.
Melihatmu tersenyum, meskipun tak pernah berbalas.
 bahagiamu, bahagiaku juga.
Bahkan saat akhirnya aku memilih meninggalkanmu.
Aku tak pernah berhenti menanti, tak pernah berhenti menunggu. 
Aku yakin kau kembali.

Jika kau rindu aku, aku akan selalu ada dipojok hatimu. menyelip dalam mimpi indahmu. Matahari kan selalu terbit. dan bahagia juga akan terbit dengan sendirinya :)
(Rachmat Yufi, Pekanbaru, 1 Desember 2014)


Sabtu, 30 Agustus 2014

Isi hatiku padamu

Tersenyumlah :) saat kau mengingatku, karna saat itu aku sangat merindukanmu. dan menangislah saat kau merindukanku, karna saat itu aku tak berada disampingmu. Tetapi pejamkanlah mata indahmu itu, karna saat itu aku akan terasa ada didekatmu. karna aku telah berada dihatimu untuk selamanya:") tak ada yang tersisa lagi untukku, selain kenangan kenangan yang indah bersamamu, mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta..
mata indah yang dahulu adalah milikku.. kini semuanya terasa jauh meninggalkanku :")
Kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu, tapi cinta dan rinduku adalah milikmu.

Cintamu tak'kan pernah membebaskanku, bagaimana mungkin aku terbang mencari cinta yang lain? :") saat sayap-sayapku ini telah patah karnamu.. Cintamu akan tetap tinggal bersamaku, akhir hayatku dan setelah kematian, hingga tangan tuhan akan menyatukan kita kembali:") betapapun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegegelapan, yang telah menghidupkan sinar redupku, namun tak dapat menyinari dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya:")

Aku tidak pernah bisa menemukan cinta yang lain selain cintamu, karna mereka tak tertandinggi oleh sosok dirimu dalam hatiku. kau tak pernah terganti, bagai pecahan logam mengekalkan keseunyian, kesendirian, dan kesedihanku. kini kita kembali menjadi dua orang asing yang saling membenci...
Hilang semua janji, semua mimpi-mimpi indah....
Hancur hati ini melihat semua ini.....
Lenyap telah lenyap, kebahagian dihati....
Kuhanya bisa menangisi semua ini...
Aku bahagia melihatmu bahagia...
Semoga kau bahagia atas keputusanmu, atas semua prilakumu kepadaku..
Aku pergii.... :")




                                                                           Tertanda isi hatiku bersamamu, milikmu sya



(Oleh: Rachmat yufi, Pekanbaru, 31 Agustus 2014) 



Sabtu, 19 Juli 2014

Gundahku dipertengahan

Selamat malam kepada para pembaca blogger setiaku, berjumpa lagi denganku. tetaplah menjadi pribadi yang menggangumkan. blog kali ini aku buat dipertengahan bulan juli, dijam pertengahan angka 11 dan angka 1. "Gundahku dipertengahan"

Kenapa hati ini terasa begitu sakit. kenapa hati ini terasa begitu pilu. kenapa raga ini begitu lelah. kenapa raga ini begitu muak. sakit akan sikapmu, pilu akan kelakuanmu, lelah akan semua tingkahmu, muak akan semua kebohonganmu.

       Malam itu aku sendiri disudut kamarku, malam itu semua hal terasa serba salah aku lakukan, semua orang terasa menyebalkan bagiku. dan dimalam itu pula aku melampiaskan amarahku dengan membanting Blackberryku sendiri, sangking kesalnya dengan orang-orang disekitarku. "ANJING!!" dan Blackberrykupun ku banting, hingga batrai dan bbnya terlempar kedua arah. "Persetan dengan kalian dan denganmu". aku merasa tidak ada orang yang mengerti keinginanku, kemauanku, kebaikanku, ketulusanku, tidak ada yang mengerti. semua sama saja! "Tai"

Dan kali ini aku muak melihat sikapmu, muak dengan dramamu, muak dengan kebohonganmu, muak dengan janji-janjimu, satupun tidak ada yang bisa kupercaya. Mungkin apa baiknya kita harus saling belajar merelakan? daripada kita hanya terus saling menyalahkan. aku merasa, kau sudah berbeda. kata-katamu, janji-janjimu tidak ada satupun yang benar. dan aku gak bisa diam begitu saja, setelah apa yang telah kau berbuat padaku selama ini?
Aku merasa bodoh, atau aku yang terlalu sayang denganmu? aku tak tahu.

Ibaratkan pesawat. dulu aku pilot, kau co-pilotnya. aku bukan penumpang dan kau juga bukan penumpang. namun sekarang berbeda. aku pilotnya kau penumpangnya. tujuan dan arah kita sudah berbeda. aku tak tahu apa penyebabnya

Biar, biarlah aku sedih. asalkankau bahagia
Biar, biarlah aku sedih. usah kau peduli
Biarlah kini hidupku sendiri.
Sunyi, biarlah aku sunyi. tanpa kasih dan sayangmu
Sunyi, biarlah aku sunyi. karna hatiku perih
Walaupunku sunyi ku coba tersenyum.
Walaupun hidupku tak seindah pelangi
Walaupun kataku tak seindah lestari.

Gundahku dipertengahan

(Oleh: Rachmat yufi, Pekanbaru, 19 Juli 2014)


Sabtu, 12 Juli 2014

Jika aku bisa

-Jika aku bisa, aku ingin menjadi obat yang menjagamu agar tetap sehat,
walau kata mereka kau jahat menyakitiku tanpa memikirkan aku.
-Jika aku bisa, aku ingin menjadi kursi yang menopangmu agar kau tertidur disaat kau letih melewati hari, walau sudah cukup berat kutopang beban dihati ini. jelas beban hati yang kau beri.
-Jika aku bisa, aku ingin menjadi parfum untuk membuatmu agar tetap harum,
saat lukaku ini membusuk dan mulai tercium, akibat sayatan-sayatan yang kau berikan.
-Jika aku bisa, aku ingin menjadi sepatu. ya, aku tahu sepatumu bukan hanya satu.
tapi? aku akan setia menunggumu sampai saatnya kau pilih aku untuk menemani langkahmu.

Biarlah "Apa kabar" menjadi pengganti "Aku rindu"
Biarlah "Jaga dirimu baik-baik" menjadi pengganti "Aku sayang kamu"
Pundakmu menjadi pengganti pundakku untuk kau sandari.
Tanganmu menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu.
Biarlah Sinar pagi, Rintik hujan, Secangkir kopi, Sebungkus rokok dan Bait-bait lagu menjadi penggantimu.



(Oleh: Rachmat yufi, Pekanbaru, 13 Juli 2014) 

Hal baru

Selamat pembaca blogger setiaku.
Pamanku pernah bercerita sedikit tentang pengalaman mudanya kepadaku, dan ini sungguh sangat menginspirasi.
Dulu pamanku sempat berfikir untuk mengganti mobil kesayangannya sebut saja Yaras dengan mobil yang lebih baru, dia jadi malah keingat pengalaman diwaktu SMAnya dulu. Dia mutusin pacarnya buat seorang cewek yang terlihat lebih menarik (cantik). tapi endingnya dia nyesel karena si cewek baru itu hanya terlihat menarik saja, tapi nggak bisa bikin nyaman. Ya, kadang hal baru itu datang hanya untuk mengingatkan, betapa berharganya hal lama yang sudah kita tinggalkan.

Cinta tak mengenal menarik atau bukannya
Cinta kadang berpura-pura baik didepannya
Cinta kadang terlihat bodoh ketika sudah memilih
Cukup diketahui, hal yang baru belum tentu lebih baik dari hal yang lama. cinta selalu datang datang tiba-tiba dan tidak tepat waktu. tak memberi aba-aba ataupun sebuah tanda peringatan.
Ketika kamu berapa disebuah taman yang luas sekali, kamu telah memetik bunga yang indah dan cantik diawalan taman tersebut. namun hati berkata "mungkin didepan masih ada yang lebih indah dan cantik yang dapat aku temukan diujung sana lagi" nah disaat itu kamu membuang bunga yang indah dan cantik yang diawal taman tadi. namun apa yang terjadi? kau mungkin menemukan bunga, namun tak seindah dan secantik bunga yang kau temui diawal tadi. ingin kembali? mungkin bunga itu sudah layu ataupun kotor. nah begitu juga dengan hati :D

(Oleh: Rachmat yufi, Pekanbaru, 13 Juli 2014)