Sabtu, 19 Juli 2014

Gundahku dipertengahan

Selamat malam kepada para pembaca blogger setiaku, berjumpa lagi denganku. tetaplah menjadi pribadi yang menggangumkan. blog kali ini aku buat dipertengahan bulan juli, dijam pertengahan angka 11 dan angka 1. "Gundahku dipertengahan"

Kenapa hati ini terasa begitu sakit. kenapa hati ini terasa begitu pilu. kenapa raga ini begitu lelah. kenapa raga ini begitu muak. sakit akan sikapmu, pilu akan kelakuanmu, lelah akan semua tingkahmu, muak akan semua kebohonganmu.

       Malam itu aku sendiri disudut kamarku, malam itu semua hal terasa serba salah aku lakukan, semua orang terasa menyebalkan bagiku. dan dimalam itu pula aku melampiaskan amarahku dengan membanting Blackberryku sendiri, sangking kesalnya dengan orang-orang disekitarku. "ANJING!!" dan Blackberrykupun ku banting, hingga batrai dan bbnya terlempar kedua arah. "Persetan dengan kalian dan denganmu". aku merasa tidak ada orang yang mengerti keinginanku, kemauanku, kebaikanku, ketulusanku, tidak ada yang mengerti. semua sama saja! "Tai"

Dan kali ini aku muak melihat sikapmu, muak dengan dramamu, muak dengan kebohonganmu, muak dengan janji-janjimu, satupun tidak ada yang bisa kupercaya. Mungkin apa baiknya kita harus saling belajar merelakan? daripada kita hanya terus saling menyalahkan. aku merasa, kau sudah berbeda. kata-katamu, janji-janjimu tidak ada satupun yang benar. dan aku gak bisa diam begitu saja, setelah apa yang telah kau berbuat padaku selama ini?
Aku merasa bodoh, atau aku yang terlalu sayang denganmu? aku tak tahu.

Ibaratkan pesawat. dulu aku pilot, kau co-pilotnya. aku bukan penumpang dan kau juga bukan penumpang. namun sekarang berbeda. aku pilotnya kau penumpangnya. tujuan dan arah kita sudah berbeda. aku tak tahu apa penyebabnya

Biar, biarlah aku sedih. asalkankau bahagia
Biar, biarlah aku sedih. usah kau peduli
Biarlah kini hidupku sendiri.
Sunyi, biarlah aku sunyi. tanpa kasih dan sayangmu
Sunyi, biarlah aku sunyi. karna hatiku perih
Walaupunku sunyi ku coba tersenyum.
Walaupun hidupku tak seindah pelangi
Walaupun kataku tak seindah lestari.

Gundahku dipertengahan

(Oleh: Rachmat yufi, Pekanbaru, 19 Juli 2014)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar