Kita ibaratkan sepasang sepatu. selalu bersama tapi tak bisa bersatu. Sepatu kanan adalah aku, sepatu kiri adalah kamu. aku bahagia jika kita berlari kencang bersamaan. tapi aku takut kamu sakit, kamu lelah. kita selalu berharap agar bersama, tapi tak bisa apa-apa. aku tidak takut pada hujan, dan aku tidak masalah terkena hujan, tapi aku takut kedinginan. terasa serasi, terasa lengkap bila kita berdua, terasa sedih bila kita dibeda rak. begilah cinta, gak semua bisa bersatu. aku berharap.. kita hanya terjarak bukan terpisah.
Menyukaimu tidak pernah membutuhkan waktu yang lama, meski dunia menikamku.
Menyayangimu tidak pernah membutuhkan alasan, itu hakku untuk menggilaimu dalam waktu lama.
Mencintamu tidak membutuhkan misi ataupun visi, tidak akan kupikirkan jika masa depan tidak ada.
Kehilanganmu membutuhkan beribu-ribu pedang untuk menusuk dadaku ini. sesakit itu sayang, sungguh sakit.
Aku hanya manusia yang takut melihatmu menangis, hingga aku berharap untuk bisa membahagiakanmu.
Aku hanya manusia yang takut kehilanganmu, hingga aku berharap kau memperjuangkanku disaat emosiku terhadapmu.
Aku hanya manusia yang takut melihatmu pergi, hingga aku mencoba tuk menghapus rasa malu ku untuk berdiri diatas lututku ini.
Aku hanya manusia yang terlalu takut hidup tanpamu, hingga aku memilih semoga tuhan selalu memilihku untuk berdiri disampingmu.
Masihkah kau teringat kenangan kita saat berjalan dan tertawa keras serasa dunia milik kita? Aku masih.
Masihkah kau terdiam dan menangis ketika tak sengaja mendengarkan lagu tentang kita? Aku masih
Masihkah kau terbangun saat tengah malam kita berbincang dan merasakan ada sesuatu yang hilang? Aku masih.
Masihkan kau mencoba untuk melupakan, mengabaikan rasa rindu dan membunuh benih cinta yang ada dihatimu? Aku tidak
Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya bumi berhenti sejenak saat kau tersenyum dan tertawa bahagia, karnaku.
Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya luar biasa khawatir dan takut saat sesuatu yang buruk menimpamu.
Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya kehilangan, saat tanganku dan tanganmu saling bergenggaman. harus dipaksa melepas
Terimakasih telah membuatku tahu bagaimana rasanya bahagia meski sejenak, meski sebentar, meski setitik, namun terasa sangat nyata
Mungkin lebih baik rasa ini dibunuh saja dari pada harus memudar perlahan. kelak kau akan mengerti mengapa aku memilih untuk mengikhlaskanmu pada seseorang yang sanggup berada disampingmu kapanpun kau membutuhkan pelukan. Tangisanmu membuatku sakit, kata lelah dari mulutmu membuatku sedih. jangan menangis sayang, bukan itu yang ingin aku kenang dari kisah yang indah.
kenanglah bagian terbaik dalam hidup kau dan aku ketika kita bisa saling berpegangan tangan, saling berpelukan, saling merasakan cinta dan saling tersenyum bahagia ketika kita saling menatap. Syukurilah karna tuhan pernah mempertemukan kita walau sejenak. melangkahlah lagi dengan segenap kekuatanmu. lanjutkan hidupmu, berbahagialah. maafkan aku. aku tidak bisa jadi seseorang yang lebih baik untukmu. Terimakasih perjalanan singkat namun menyenangkan. mungkin kau dan aku bukan ditakdirkan untuk jatuh cinta, tapi hanya untuk berjalan didalamnya. mesyukuri hal yang dimiliki, mensyukuri detakan jantung mempercepat, menikmati detikan jam yang melambat. entah kapan, hingga tuhan mempertemukan kau dan aku lagi.
Happy anniversarry ke 11 kali:,)
Kita hanya terjarak, bukan terpisah
(Oleh: Rachmat yufi, 09desember 2014 - 09 Januari 2015 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar