Kamis, 10 April 2014

Secangkir kopi dan Sebungkus rokok

Kenapa aku tidak merasa seperti hendak terbunuh karenanya? kenapa aku justru merasakan kenikmatan dan kesegaran dalam dua hidangan laknat ini? ntahlah.

       Tak perlu sanjungan jika cinta itu tiada. kebebasan yang apa adanya. kehidupan dirasa begitu berbeda, beriring dengan berjalannya waktu yang menemani. suatu kenyataan, yang dimana aku dihadapkan pada keadaan yang tak ingin kupilih. cinta memberikan hasrat untukku, untuk selalu tersenyum, bersyukur, bahagia, sedih, kecewa, kesal, dan sabar.

      
        Dan terkadang suka sering terhapus menjadi duka, dan duka pun sering terhapus menjadi suka. lalu aku coba kuat menghadapinya. aku menyayangimu berkali-kali lipat hingga tanpa batas. namun tak kudapati jawabannya atas sikapmu. "Secangkir kopi yang dibeli oleh ibuku dari pasar tradisional itu pun dan sebungkus rokok" telah kuhindangkan tengah malam itu. aku mulai meneguk kopi yang hangat itu dan kuhisap penuh sebatang rokok Malboro merah kesukaanku. perpaduan antara cafein dan nikotin itu mungkin saja bisa membunuhku.

    
      Bodoh. kenapa aku menikmati keduanya? kenapa aku tidak merasa seperti hendak terbunuh karenanya? kenapa aku justru merasakan kenikmatan dan kesegaran dalam dua hidangan laknat ini?
"aku kan termaksuk pecandu rokok dan kopi dengan campuran latte itu" canduku kini dalam waktu tiga jam aku bisa menghabiskan secangkir kopi dan sebungkus rokok ini.


     Aku tidak pernah merasa istimewa dan hebat karena hal yang kulakukan itu. bagiku, kopi dan rokok sudah menjadi magnet tersendiri bagi hidupku. dan juga magnet yang membangkitkan gairah dan semangatku untuk hidup. ketika masalah percinta'an  mengeroyokku.

    Kau pasti akan terkesan heran atas kelakuan untukku itu, jika kau membaca cerita yang aku buat ini. aku hanya sedang kesakitan saat ini dan kau tidak mengetahuinya. hingga kau berani untuk berkata kasar dan tidak mengabariku!

     Maka dari itu aku berani menghisap banyak nikotin yang akan membuat jantungku berdebar tiga kali lebih cepat disandingkan dengan kopi hangat ini. saat itu aku tahu, jika aku melakukannya. aku akan mati lebih dini, dan orang tuaku tidak menginginkan itu, mungkin kau jugak.

     Bodoh. rokokku sudah hampir habis tanpa sehisapanpun kulakukan. aku akan menghisapnya untukmu hisapan trakhir dariku. dan kali ini aku juga sadar , aku harus lebih menjaga kesehatanku untuk masa depanku.
              
                                                                       ***

      Aku lelah, Aku capek bodoh. tak terasa bagiku, lamunanku membuat diriku menghabiskan sebungkus rokok dan secangkir kopi hangat yang kuhidangkan tadi, aku terbaring tak berdaya malam itu, dalam adrenaline yang memacu begitu cepat. seperti musik musik diskotik. Aku hentinkan semuanya, karna aku ingin lebih baik, aku ingin baik. dan aku ingin mendapatkan yang terbaik.



                                                                                                                               Keluh kesahku



(Oleh: Rachmat yufi, Pekanbaru, 11 April 2014)


            
       

Selasa, 08 April 2014

Hidupmu, Bahagiamu

Bahagialah akan dirimu.bahagialah dengan apa yang kamu lakukan, dan bahagialah dengan setiap keputusan yang kamu lakukan. hidupmu, bahagiamu. mari membaca


                 "Ibu apakah semua pengorbananku terhadapnya masih kurang? apa bukti aku menyayanginya masih belum dapat dipercaya?" kata sukmo kepada ibunya diruang keluarganya
"nak, jika kau menyayangi seseorang. jagalah dia,  rawatlah dia seperti kau merawat ibumu ini, perhatikan dia" kata sang ibu kepada sukmo
              "Iya ibu, aku sudah melakukan semuanya. aku sudah memperhatikannya, seperti aku memperhatikan ibu. aku benar-benar menyayanginya" rengek sang anak kepada sang ibu, sambil menonton acara tv didepanya.
              "Kau hanya perlu bersikap dewasa. timbangan itu harus seimbang nak. jika kau menyayanginya, dia juga harus menyayangimu. apakah dia menyayangimu? menurutmu bagaimana nak?" ibu pun menukar channel tv yang ditontonnya
            "Aku percaya dan aku yakin, dia juga menyayangiku bu. dia selalu bilang kepadaku, dia takut kehilanganku, takut jika aku pergi meninggalkannya"
           "jika begitu, apakah kau bahagia nak bersamanya?" kata sang ibu
        "Aku bahagia jika bersamanya bu, tapi terkadang aku juga merasa sakit atas sikapnya" sukmo berkata sambil menutup mukanya menggunakan bantal
        " hidupmu, bahagiamu nak. jika dia membuatmu bahagia, pertahankan dan perjuangkanlah dia nak. jika dia hanya membuatmu semakin sakit, kau tak perlu memperjuangkannya" ibu berkata sambil mengusap kepala sang anak
         " baiklah bu, aku yakin suatu saat. kami berdua pasti berada disebuah pelaminan, duduk bersama dengan tangan menggengam erat, serta raut pipi yang tertawa riang" sukmopun duduk, dan mulai tersenyum"
        "jika dia jodohmu, dia tidak akan lari kemana-mana. selalu berakhir pada satu tempat, yaitu kamu nak"


                                                                              ***


Bahagia yang pertama yang ingin seorang kabulkan adalah membahagiakan kedua orangnya. kebahagiaan tidak diukur oleh harta, uang ataupun berbagai barang mewah. jika orang pandai bersyukur, kaupun dapat berbahagia dari hal hal sederhana. ini hidupmu, jika dia membuatmu bahagia, lanjutkan dan pertahankan. jika dia hanya membuatmu sakit denganya, jangan diperjuangkan!

                                                                                                                 
                                                                                                               Cerita pendek awal bulan
                                                                                                        
                                
(Oleh: Rachmat yufi, Pekanbaru, 8 April 2014)

Sabtu, 05 April 2014

Selamat datang bulan April

Hei april. bulan dimana semua keadaan serba terasa salah dimataku. ada alasan sendiri aku menulis kisah ini. bukan karna aku patah hati, ataupun tidak ada tempat untuk mengungkapkannya. baiklah selamat menikmati "Selamat datang bulan April"

                    Malam itu cuaca ntah mengapa, sesuai dengan perasaan yang aku rasakan saat itu. aku duduk merenung dengan secangkir kopi hitam panas yang baru saja aku buat sendiri. hujan deras dengan gunturan petir yang menyambar-nyambar, seakan berkecimuk sesuai keadaan hatiku saat itu.
pada malam itu, aku merasa diriku seakan terasa serba salah. apapun yang aku lakukan, selalu salah dimata orang lain dan tidak ada yang memperdulikannya.
       
                   Sekarang ini aku sedang membicarakan hatiku. apakah kau tahu? aku bersama hujan dan gunturan petir yang menyambar-nyambar seakan membuat perasaan hatiku cukup kecewa, sakit, sedih ketika kau ucapan kata-kata selamat tinggal untukmu, apa kau tahu? aku disini benar-benar tulus kepadamu.

                  Bicara soal perbedaan pendapat. itu selalu saja terjadi pada bulan april ini, ntah mengapa semua orang berkata. kau begitu berbeda, kau berubah. ada apa denganku? aku hanya berfikir itu hanya masalah hati dan keadaan. aku sedang mengalami problem dengan kekasihku, yang berujung anarkis. seperti sebuah mobil tua yang melaju dijalan yang lurus, dan tiba-tiba terhenti mendadak akibat mogok. begitulah hubunganku, cukup rumit. aku bingung, dan aku berfikir :
               
                 kadang aku tak mengerti, apakah aku tidak cukup berusaha menjalankannya, atau jalan menuju kesana yang terlalu rumit? ya. aku sedang berbicara tentang hatimu. 
                 jika kau dan aku mempunyai perasaan yang sama, dengan yang aku rasakan. mengapa kau dan aku bisa serumit ini? atau kau hanya berusaha memperumitnya, agar aku tak dapat dan tak pernah sekalipun berhasil sampai kesana? ah tidak mungkin itu hanya pikiran kotorku, karna hari ini sudah larut malam *pikirku*

                  Entah mengapa dia berbicara kata selamat tinggal untukku. lalu selama ini omong kosong apa yang kau ucapkan kepadaku? kau berkata kau tidak ingin kehilanganku, kau sayang padaku, kau cinta padaku. apa kau tahu aku serius kepadamu, tulus sayang kepadamu. tidak ada sedikitpun niatku untuk memainkan hatimu.

                  Sudahlah kau sudah lakukan yang terbaik. *hatiku berkata* iya, lalu aku melihat didekstop kiri bawah laptopku, jam menunjukan pukul 03.40 sebaiknya aku beristirahat. tapi sebotol minum keras dikulkasku, merayu-rayuku untuk meminumnya sambil memutar lagu yang menurutku cocok dengan pengalamku taylorswift-back to december. tapi akupun tidak tergosa, kubakar sebatang rokok malboro merah yang aku beli magrib tadi.

               Saat itu aku memikirkannya. ku ingat, saat kita saling berbalas kata di bbm waktu itu? ku ingat disaat kita bertemu pertama kali disebuah mall, namun untuk mencarimu saja susah? ku ingat disaat kita mengenggam tangan seakan tidak pernah ingin lepas? ku ingat disaat kita saling menatap? ku ingat disaat kita saling rindu akibat perkelahian? ku ingat disaat kita saling mengkhawatirkan dipisahkan jarak? ku ingat disaat kita tidak saling memperhatikan? dan ku ingat disaat semua terasa serba salah, dan kau hampir saja meninggalkanku di bulan april ini.

             Hanya butuh sekian detik untuk menyayangi dan mencintaimu. dan butuh beberapa tahun untuk membuktikannya, karna aku pria. apakah harapanku terlalu tinggi, jika aku dan kau bersanding dipelaminan nanti. meski ucapan persandingan tersebut bukan semata untuk mengikatmu. melainkan bukti keseriusanku untuk membahagiakanmu. aku kuat, aku mampu untuk melewati banyak tahun bersamamu. maka dari itu aku ingin mengatakan, aku sayang padamu tanpa batas apapun! selamat datang bulan april...

             
                                                                       
                                                                                    Tertanda, gundahku dibulan april. Milikmu, sya


(Oleh : Rachmat yufi, pekanbaru 06.04.2014)